Pacaran sama Pohon…
“Pacaran sama pohon? Mana bisa? Nggak seru banget!!“
“Ya iyaaaalaaaah.. mana bisa
orang pacaran sama pohon. Yang ada bengkak-bengkak digigitin semut merah.”
“So, maksudnya apa pacaran
sama pohon…?”
“Maksudnya, pacaran sama (baca:dan) pohon… ada mirip-miripnya gitu..”.
“Coba deh pikir, kalau kita mau pacaran ibaratnya kita seperti mau menanam
pohon. Pertama-tama kita pergi ke toko tanaman, pilih-pilih pohon jenis apa
yang mau ditanam. Pilih-pilih bibit yang bagus, pilih pupuk yang bagus. Kita
juga harus pastiin kalau tanahnya subur. Pulang dari toko tanaman, kita akan
mulai menanam. Cangkul tanahnya, taruh bibit ke dalam tanah, kasih pupuk, lalu
sirami dengan air.”
“Jangan lupa sering kasih pupuk
biar subur dan disiram tiap hari supaya nggak kering. Lama-lama bibit itu akan
tumbuh sedikit demi sedikit hingga akhirnya jadi sebuah pohon. Pohon itu
kemudian akan berbunga dan berbuah. Kalo dirawat dengan baik, pasti pohon itu
akan menjadi pohon yang cantik dan menghasilkan bunga dan buah yang baik.”
“Pohon sama kaya pacaran. Waktu
di toko tanaman (jangan salah masuk toko, lho), memilih bibit yang baik seperti
memilih siapa yang akan kita jadikan pacar. Pasti yang akan kita pilih adalah
orang yang baik dan seiman. Nah, kalo mau menghasilkan buah yang baik, kita
pastiin juga, apakah tanah yang jadi dasar kita bertumbuh adalah tanah yang
baik. Apakah Tuhan sudah menjadi dasar pacaran kita. Setelah bibit ditanam,
kasih pupuk komitmen dan saling percaya lalu siram dengan kesetiaan, perhatian,
kesabaran, pengertian, kejujuran, kasih sayang, dll. Kalo ada daun yang rusak
digigit ulat cemburu berlebihan, egois, pemarah, berbohong, godaan seksual, dll
harus cepat-cepat digunting supaya nggak menyebar. Lama kelamaan bibit akan
tumbuh jadi pohon yang indah dan
orang-orang yang melihatpun jadi ingin mengikuti cara menanam kita. Selamat
menanam!!!!” (LL)
taken from ShiningStar edisi 93
0 comments:
Post a Comment